WHAT'S NEW?
Loading...

Inilah Keutamaan Sahur

menu untuk sahur (ilustrasi)

RAMADAN: GARUT, Kilas24 - Sahur sudah menjadi kebiasaan kita di Bulan Ramadan yang penuh rahmat ini. Yakni waktu dimana kita bangun dan untuk mengisi perut kita, dan sahur juga memiliki keutamaan.

Allah Subhanahhuwata'ala (SWT) mewajibkan puasa kepada orang-orang beriman sebagaimana telah mewajibkan kepada orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Qs. al-Baqarah 2: 183). 

Kepada orang yang hendak berpuasa, Rasulullah Shalallahualaihiwasallam (SAW) menyuruh makan sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab.

Dari Amr bin ‘Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim) 

KEUTAMAAN MAKAN SAHUR 

Pertama adalah makan sahur yaitu barokah. Dari Salman ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barokah itu ada pada tiga perkara: al-Jama’ah, ats-Tsarid dan makan Sahur.” (HR At Thabrani) 


Dari Abdullah bin al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW: Aku masuk menemui Nabi Saw ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda: “Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR An-Nasa’i)

Di dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur sebelum berpuasa. Oleh karena itu Rasulullah SAW menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ra: “Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur.” 


Kedua, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sedang sahur. Mungkin barakah sahur yang tersebar adalah (karena) Allah SWT akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka semua dengan rahmat-Nya, malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah agar mema’afkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadan. 


Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah Saw bersabda: “Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” 

SUNNAH MENGAKHIRKAN SAHUR 

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit ra melakukan sahur, ketika selesai melaksanakan sahur Nabi SAW bangkit untuk shalat shubuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya sholat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah. 


Anas ra meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra: “Kami makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau sholat.” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “kira-kira 50 ayat membaca al-Qur’an.” (HR Bukhari dan Muslim)

wallahualam bish sawab


--


Kilas24 - suara-islam

0 komentar:

Posting Komentar