WHAT'S NEW?
Loading...

Hari Lebaran diprediksi Berbeda

ilustrasi

JAKARTA, Kilas24 - Seperti yang diketahui, tahun sebelumnya, hari raya Idul Fitri dirayakan bersamaan, antara NU dan Muhammadiyah. Lantas, bagaimana dengan tahun ini? tahun ini diprediksi akan berbeda.

Penetapan Hari Raya Idul Fitri 2015 (1 syawal 1436 h) berpotensi berbeda antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintah.

Hal tersebut disebabkan perbedaan dalam menetapkan tanggal 1 Syawal 1436 H yang merupakan hari Idul Fitri setelah berakhirnya bulan suci Ramadan.

Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU H Nahari Muslih di Jakarta, Rabu (1/7) malam, mengatakan, posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29 Ramadan saat diadakan rukyatul hilal (pengamatan atau pengamatan terhadap munculnyya bulan baru) tahun ini sangat tipis sehingga kemunginan tidak berhasil dilihat.

"Posisi hilal sangat tipis, hanya tiga derajat, sehingga ada potensi berbeda. Sangat susah melakukan rukyatul hilal pada posisi seperti itu. Sementara yang berpatokan pada hisab (hitungan) menetapkan standar berbeda-beda, seperti antara Muhammadiyah dan Persis," paparnya.

Salahsatu Organisasi Masyarakat terkemuka di Indonesia, Muhammadiyah, telah memutuskan bahwa tanggal 1 Syawal 1436 H jatuh pada hari Jum'at, (17/7). Dengan demikian bulan Ramadan tahun ini hanya 29 hari menurut ormas itu.

Sementara Nadhlatul Ulama (NU), seperti biasanya, mendasarkan penetapan 1 Syawal dengan rukyatul hilal, sehingga meski di dalam penanggalan NU berdasar hitungan 1 Syawal 1436 H jatuh pada 17 Juli, namun tidak serta merta tanggal itu ditetapkan sebagai hari raya Idul Fitri.

Tidak tertutup kemungkinan juga NU menggenapkan Ramadhan 30 hari jika tim rukyat yang disebar di sejumlah titik pemantauan tidak dapat melihat hilal.

--


Kilas24 - antaranews

0 komentar:

Posting Komentar